Program Lumbung Jagung Nasional Jatim Dibidik Pabrikan Benih Asal India
Bisnis
Program Lumbung Jagung Nasional Jatim Dibidik Pabrikan Benih Asal IndiaKeinginan Pemprov Jatim menjadi lumbung jagung nasional, membuat pabrik benih jagung hibrida asal India agresif masuk pasar Jatim.
SURYA.co.id | SURABAYA - Keinginan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) untuk menjadi lumbung jagung nasional, membuat pabrik benih jagung hibrida asal India agresif masuk pasar Jatim.
Tidak hanya sebagai importir, PT Metahelix Lifesciences Indonesia, yang kemudian melakukan joint venture dengan PT Metahelix Life Sciences, telah menyiapkan pabrik untuk produksi benih.
S Nagarajan, Managing Director and CEO Metahelix Life Sciences Limited, mengatakan, pasar benih jagung hibrida di Indonesia sangat terbuka.
"Rata-rata permintaan benih jagung setiap tahun mencapai 50.000 ton. Kami melihat ada peluang pasar di Indonesia. Jadi, fokus kami sekarang menggarap pasar dalam negeri,â ungkap Nagarajan, Rabu (20/12/2017).
Sebelumnya, PT Metahelix Lifesciences Indonesia, sudah menjadi importir benih jagung untuk pasar Indonesia sejak tahun 2010.
Selanjutnya, mulai awal Desember 2017 ini, komitmen menggarap pasar Indonesia itu ditunjukkan dengan upaya perusahaan dengan mengembangkan lahan pertanian sebagai basis produksi.
Untuk saat ini, kegiatan produksi benih tersebar di beberapa daerah di Jatim, diantaranya di Malang, Blitar, Jember, Trenggalek, dan Tulungagung.
Sementara untuk lokasi pabrik yang disiapkan, berada di Malang.
âSaat ini sudah ada 50 hektar lahan yang disiapkan untuk produksi benih,â tambah Sambit Kumar Mohanty, President Director PT Metahelix Lifesciences Indonesia.
Saat ini, kualitas benih yang dihasilkan dari tiap-tiap daerah berbeda. Benih yang kualitasnya paling sesuai berasal dari Malang dan Blitar. âKe depan, kami terus melakukan penambahan luas area pemasaran," lanjut Sambit.
Halaman selanjutnya 12